MODAL AUXILIARIES
Kata Bantu Modal
Modal auxiliaries atau modal
verbs ialah jenis kata kerja bantu dalam bahasa Inggris yang berfungsi
untuk memodifikasi kata kerja utama (main
verbs). Modal verbs diletakan sebelum kata kerja utama. Modal verbs dipakai
untuk mengungkapkan suatu keinginan (willingness),
kemampuan (ability), kemungkinan (possibility), keharusan (necessity) dan sebagainya. Selain modal
auxiliaries, ada pula phrasal modals,
yakni modals yang berbentuk frasa.
Modal auxiliaries:
·
can I can read the book.
·
could
I could read the book.
·
may I may read the book.
·
might I might read the book.
·
will I will read the book.
·
Would I would read the book.
·
shall I shall read the book.
·
should I should read the book.
·
must I must read the book.
·
ought
(to) I ought to read the book.
·
had
better I had better read the
book.
Note:
- Modal
auxiliaries tidak mengalami
perubahan ketika dipasangkan dengan kata ganti orang ketiga tunggal:
she can, he
can, it can, etc.
- Modal
auxiliaries selalu diikuti dengan kata kerja bentuk pertama (V1).
- Satu modal
auxiliary memiliki lebih dari satu makna dengan konteks penggunaan yang
berbeda.
Phrasal modals:
·
be
able to I am able to read the book.
·
be
going to I am going to read the book.
·
be
supposed to I am supposed to read the book.
·
Be
used to I used to read a book twice a day.
·
have
to I have to read the book.
·
have
got to I have got to read the book.
Note:
- Phrasal
modal membutuhkan tobe yang
disesuaikan dengan subjek: You are able to…, She is able to…, etc.
- be able to bermakna identik dengan can, yaitu bisa / dapat /
mampu
- be going to bermaksa identik dengan will yakni akan, berencana,
mau
Mengajukan
Permohonan / Permintaan (Permission) dengan “I” Sebagai Subjek
Untuk mengajukan suatu permohonan atau
permintaan dalam bahasa Inggris, kita dapat menggunakan beberapa modal yang bebeda. Setiap modal memiliki tingkat kesopanan yang
berbeda pula.
Paling Sopan:
§ May
I go now?
§ May
I become your partner?
§ May I join your club, please?
Sopan:
§ Could I join your club?
§ Could
I borrow your car?
§ Could I sit here, please.
Kurang Sopan:
§ Can I see your profile?
§ Can
I take the lugage in?
§ Can I have your phone number, please?
Note:
- Responses: Yes, you
may. / Yes, you could. / Yes, you can. / Yes, certainly. / Yes, of course. /
Yes, please. / Of course. / Sure.
- Kata could di sini tidak diartikan lampau
melainkan waktu sekarang (present).
- Kata please dapat digunakan untuk menambah
kesopanan saat melakukan permohonan / permintaan.
Mengajukan Permintaan (Permission)
dengan “You” Sebagai Subjek
Terdapat perbedaan dalam penggunaan modal dalam mengungkapkan permintaan
ketika subjek berubah menjadi “You”.
Paling Sopan:
§ Would you show me the data?
§ Would
you mind if I see the data?
§ Would
you mind showing me the data?
§ Could you show me the data?
Cukup Sopan:
§ Will you show me the data?
§ Will
you help me?
§ Will you marry me?
Kurang Sopan:
§ Can you show me the data?
§ Can
you hand me that stethoscope?
§ Can
you go out?
Note:
- Responses: Yes, I would. / Yes, I could. / Yes, I
will. / Sure
- Untuk merespon
permintaan menggunakan “would you mind”, jawaban persetujuannya adalah: No. / No, I wouldn’t mind. / No,
that’s okay. / No, that would be
fine. etc
Mengungkapkan
Suatu Keharusan / Kebutuhan (Necessity): Must, Have To, Have Got To
Ungkapan keharusan atau necessity dalam percakapan bahasa Inggris menggunakan modal
terdapat beberapa pilihan sesuai dengan tingkat keharusan itu sendiri.
Sangat Harus:
§ All nurses must obey the hispital’s regulation.
§ You must go back to the surgery room.
§ The patient must see the doctor for a checkup.
Harus:
§ All workers have to go home on time.
§ I have to take care of my son.
§ She has to get dressed soon.
Harus (Informal):
§ I have got to submit the report at 10.00.
§ Brenda has got to finish her studies this
year.
§ We have got to play the game again.
Note:
- Dalam percakapan sehari-hari, native speaker kerap menyingkat ucapan I have got to menjadi I‘ve gotta atau I gotta; dan I have to menjadi I
haffta.
Memberikan
Nasehat / Saran (Advice): Should, Ought To, Had Better
Sesuai dengan tingkat keharusannya, kita dapat
membedakan ungkapan nasehat menjadi nasehat keras dan nasehat ringan.
Nasehat Keras:
§ You had better put out the fire.
§ He had better surrender to the police.
§ They had better stop fighting.
Nasehat Ringan:
§ You should bring the tools.
§ You should have called the police. (bentuk past)
§ You ought to take a rest.
Note:
- Had better digunakan untuk memberikan
nasihat keras; jika tidak dilakukan, maka akan mengakibatka resiko besar.
- Should dan ought to memiliki
kekuatan yang sama. Dalam bahasa sehari-hari kedua modal ini lebih sering
digunakan daripada had better.
-
bentuk negatif:
had better = had better not
had better = had better not
should = should not (shouldn’t)
ought
to selalu digunakan dalam bentuk positif.
Menyatakan
Kewajiban atau Keharusan (Obligation): Be Supposed To
Be supposed to digunakan untuk menyakatan suatu hal atau keadaan
yang harus terjadi sebagaimana mestinya. Pembicara berharap sesuatu berjalan
sesuai dengan yang telah direncanakan.
Harapan terhadap suatu jadwal /
prosedur / sikap:
§ The surgery is supposed to start at 11.00. (jadwal)
§ The nurses are supposed to dress in white. (prosedur)
§ The dentist is supposed to serve patients
favorably. (sikap)
Note:
- be
supposed to mengungkapkan suatu hal yang semestinya terjadi sesuai dengan
ketentuan.
- jika diterjemahkan, be supposed to artinya “seharusnya”.
Mengutarakan
Suatu Usul / Ajakan (Suggestion): Shall, Let’s,Why Don’t
Untuk memberikan ajakan atau usulan kepada orang
lain, kita dapat menggunakan modal
“shall”, frasa “let us (let’s), dan pertanyaan dengan menggunakan frasa “why
don’t”.
Menggunakan “shall”
§ Shall
I turn off the cumputer?
§ Shall
we wait for the boss
coming?
§ Let’s work, shall we?
Menggunakan “let’s”
§ Let’s do an exercise.
§ Let’s get the game started.
§ Let’s go for lunch.
Menggunakan “why don’t”
§ Why don’t
you continue your studies?
§ Why
don’t we read more to be
smarter?
§ Why
don’t I pick her up now?
Note:
- Shall
sangan jarang digunakan dalam percakapan bahasa Inggris sehari-hari, terutama
di Amerika Serikat.
- Let’s
dan why don’t paling sering digunakan oleh native speakers.
Menyatakan
Keyakinan (Certainty): Present Time
Saat berbicara tentang keyakinan, kseringkali kita
memiliki tingkat keyakinan yang berbeda-beda. Terkadang kita sangat yakin
terhadap suatu hal, kadang kita yakin namun tidak sepenuhnya, atau bahkan kita
berada diantara yakin atau tidak.
Dalam bahasa Inggris, penggunaan modal dapat menjadi indikator tingkat
keyakinan pembicara ketika mereka mengunkapkan suatu keyakinan terhadap
kejadian-kejadian tertentu.
100% Yakin:
§ Maria is sad.
§ They are phicisians.
§ I am overweight.
95%
Yakin:
§ Maria must be sad.
§ They must be phicisians.
§ I must be overweight.
50% Yakin:
§ Maria may be sad.
§ They might be phicisians.
§ I could be overweight.
Note:
- Jika kita yakin sepenuhnya, maka kita
menggunakan “tobe” (is, am, are).
- Jika kita yakin namun belum tentu benar, kita
dapat menggunakan “must”.
- Jika kita kurang yakin apakah itu benar atau
tidak, maka kita gunakan “may”, “might”, atau “could”.
Menyatakan Keyakinan (Certainty):
Past Time
Saat mengunkapkan suatu keyakinan terhadap
kejadian yang terjadi di waktu lampau, pola kalimat yang digunakan berubah
strukturnya.
100% Yakin:
§ Maria was sad.
§ They were phicisians.
§ I was overweight.
95%
Yakin:
§ Maria must have been sad.
§ They must have been phicisians.
§ I must have been overweight.
50% Yakin:
§ Maria may have been sad.
§ They might have been phicisians.
§ I could have been overweight.
Note:
- Jika kita yakin sepenuhnya, maka kita
menggunakan “tobe” (was, were).
- Jika kita yakin namun belum tentu benar, kita
dapat menggunakan “must have been”.
- Jika kita kurang yakin apakah itu benar atau
tidak, maka kita gunakan “may have been”, “might have been”, atau “could have
been”.
Menyatakan
Keyakinan (Certainty): Future Time
100% yakin:
§ Maria will be sad.
§ They will be phicisians.
§ I will be overweight.
95%
yakin:
§ Maria should be sad.
§ They ought to be overweight.
50% yakin:
§ Maria may be sad.
§ They might be phicisians.
§ I could be overweight.
Note:
- Jika kita yakin sepenuhnya, maka kita
menggunakan “will”
- Jika kita yakin namun belum tentu benar, kita
dapat menggunakan “should” atay “ought to”.
- Jika kita kurang yakin apakah itu benar atau
tidak, maka kita gunakan “may”, “might”, atau “could”.
Mengungkapkan
Kemampuan / Kesanggupan (Ability): Can & Could
Present time:
·
I
can do that.
·
You
can finish the course.
·
He
can pass the exam.
Past time:
·
I
could run for a mile.
·
We
could move the car.
·
The
girl could jump very high.
Mengungkapkan
Aktivitas Berulang (Habitual Activity) Di Waktu Lampau
Menggunakan “Used To”:
·
I
used to drink 10 cups a day.
·
Irene
used to go for work on foot.
·
Teachers
used to use blackboards.
Menggunakan “Would”:
·
I
would pay with cash, but now I use a
credit card.
·
My
dad would take me to the park when I
was 5 years old.
Menyatakan
Kesukaan atau Pilihan (Preference): Would Rather & Prefer
Menggunakan “Would Rather”:
§ I would rather play football than volleyball.
§ I would rather be writing a book that
listening to music.
§ I would rather not ask you any questions.
Menggunakan “Prefer”:
§ I prefer action movies that horror
movies.
§ She prefers to go by bike than drive a car.
§ Madison prefers vegetables than meat.
0 comments
Post a Comment